Penanjakan
I - Penanjakan II - Kawah Bromo -
Ranu Pani - Ranu Regulo
Ranu Pani - Ranu Regulo
Rabu, 25
Desember 2013, pukul 05.00 wib
Catatan ini
ditujukan untuk memberikan informasi terkini, alias up to date, alias
kondisi paling anyar, catatan kecil-kecilan, mohon bantuan kritik dan
saran.. :)
Ceritanya, kami (saya dan mantan kekasih saya :D)
berangkat dari Surabaya Rabu tgl 25 Desember 2013 pukul 05.00 wib.
Rencananya sih berangkat pukul 4 pagi, tapi mata kami berkata lain..
x_x :p
Dari Gunung Anyar lanjut Pondok Tjandra-Betro-Lingkar Timur Sidoarjo-Pasuruan, ditemani gerimis-gerimis mesra gtu, ehm.. dan ternyata karena terlalu semangat, akhirnya salah belok, padahal masih raya Pasuruan belum masuk Probolinggo. Ya sutralah, akhirnya lanjut aja ke Bromo langsung tancap jalur Penanjakan II via Kejayan-Winongan-Pasrepan-Puspo-Tosari. Ya elaaah beroo-berooo... Adoh ternyata, :p #:-s
Tapi jalur via Tosari lebih mudah, dan tanjakannya tidak terlalu 'tajam', hanya memang agak jauh karena jalurnya memutar, tidak seperti jalur Tongas-Ngadisari (Probolinggo). Sampai di ujung desa terakhir Tosari ada papan petunjuk (sepertinya masih baru) bertuliskan awas longsor, daaaaan beberapa meter kemudiaaaaan.... JALAN DITUTUP...!!! :o :o :o
OMG...!!! How come? Bagamana bisa? Aku sudah menempuh perjalanan jauh ke barat untuk mengambil kitab suci... x_x :p (eeaaa!)
Akhirnya kami turun dari motor, bernafas perlahan, lanjut lagi sampai ada papan pengumuman berikutnya bertuliskan ; “Khusus Truk dan mobil belok kanan via Tutur”
Alhamdulillaaah...!!! (teriakku dalam hati), ternyata motor bisa lewat... :D
Memang jalan yang longsor cukup lebar sekitar 5 meter, jadi harus jalan pelan-pelan di pinggir secara bergantian dengan motor dari arah berlawanan. Sayang karena terlalu riang gembira, penampakan longsornya tidak sempat kami abadikan dalam sebuah potret.. (ddeehh) Berikut salah satu penampakan di kiri dan kanan jalurnya...
Dari Gunung Anyar lanjut Pondok Tjandra-Betro-Lingkar Timur Sidoarjo-Pasuruan, ditemani gerimis-gerimis mesra gtu, ehm.. dan ternyata karena terlalu semangat, akhirnya salah belok, padahal masih raya Pasuruan belum masuk Probolinggo. Ya sutralah, akhirnya lanjut aja ke Bromo langsung tancap jalur Penanjakan II via Kejayan-Winongan-Pasrepan-Puspo-Tosari. Ya elaaah beroo-berooo... Adoh ternyata, :p #:-s
Tapi jalur via Tosari lebih mudah, dan tanjakannya tidak terlalu 'tajam', hanya memang agak jauh karena jalurnya memutar, tidak seperti jalur Tongas-Ngadisari (Probolinggo). Sampai di ujung desa terakhir Tosari ada papan petunjuk (sepertinya masih baru) bertuliskan awas longsor, daaaaan beberapa meter kemudiaaaaan.... JALAN DITUTUP...!!! :o :o :o
OMG...!!! How come? Bagamana bisa? Aku sudah menempuh perjalanan jauh ke barat untuk mengambil kitab suci... x_x :p (eeaaa!)
Akhirnya kami turun dari motor, bernafas perlahan, lanjut lagi sampai ada papan pengumuman berikutnya bertuliskan ; “Khusus Truk dan mobil belok kanan via Tutur”
Alhamdulillaaah...!!! (teriakku dalam hati), ternyata motor bisa lewat... :D
Memang jalan yang longsor cukup lebar sekitar 5 meter, jadi harus jalan pelan-pelan di pinggir secara bergantian dengan motor dari arah berlawanan. Sayang karena terlalu riang gembira, penampakan longsornya tidak sempat kami abadikan dalam sebuah potret.. (ddeehh) Berikut salah satu penampakan di kiri dan kanan jalurnya...
Mendekati
lokasi TKP, kabut cukup tebal dan menutupi jalan, jarak pandang
kurang lebih 10m, so harus pelan dan extra hati-hati saat
berkendara. Sampai di Penanjakan View pukul 09.00 wib. Kabut tebal
masih menyelimuti area Penanjakan Bromo View. Jadinya ndak isa liat
apa-apa, percuma ndek njaba ndek njero sama ae... T-T hahahaha...
Oke fine,
duduk-duduk aja sambil makan cemilan.. :p pukul 10.00, Kabut mulai
terkuak tapi cuma sebentar banged, beginilah penampakan nyatanya
:
Pintu masuk Penanjakan View
Pukul 11.00 kami lanjut berangkat menuju Ranu Pani,
turun langsung ke lautan pasir. Tapi cari penginapan dulu di
Ngadisari. Udah dapet harga backpaker Rp 125.000/night, high season
soalnya, klo week days pasti cm 100rb ato lbh murah lagi... :p (dasar
modal cupet).
Ini dia home
staynya...
View teras belakang homestay
Pukul 13.30
lanjut langsung ke Ranu Pani sambil menikmati indahnya lautan pasir
Bromo. I tell ya... I'm here, I'm back, sudah aku tepati janjiku dulu
wahai Savana Berbisik... :)
Hujan gerimis masih menemani, tapi akibat hujan ini lautan pasir di sebelah selatan Bromo banyak digenangi air, jalan jadi sangat susah dilalui, kami urungkan niat, ditunda besok aja pagi-pagi. Ujung-ujungnya adalah, muter-muter di lautan pasir sepuasnya, jatuh, terpeleset, badan penuh pasir, motor masuk tenggelam di lumpur (baca: jublangan, red :D) Sudahlah, begitulah, parah... hahaha... Akibat bermain-main Pasir...
Pukul
15.00 wib, naik ke camp ground belakang Lava View Hotel (masih desa
Ngadisari). Wah, kayaknya boleh juga nih klo nge-camp disini ya
(janji tidak sengaja terucap lagi) pemandangannya good enough,
berikut view-nya..
Pukul 17.30
balik ke penginapan, bersih-bersih dan makan. Kesalahan besarnya
adalah, tidak mempersiapkan peralatan masak sendiri.. (aaah) muahal
banged makanannya, emang tempat wisata kali ya, ditambah lagi musim
liburan kayak gini... (-__-)”
Kamis, 26 Desember 2013, pukul 06.00 wib
Kamis, 26 Desember 2013, pukul 06.00 wib
Berangkat
menuju Ranu Pani, jalur di lautan Pasir sebelah selatan yang kemarin
sempat digenangi air, pagi ini sudah mulai surut, cukup mudah
dilewati meski masih ada beberapa titik yang agak susah dilalui. Naik
menuju pertigaan Ranu Pani-Tumpang, jalurnya masih sama seperti
terakhir kesana, sekarang mungkin lebih susah selain karena jalan
yang rusak juga licin setelah hujan kemarin. Alhamdulillah, Bajaj XCD
DTS-Si 125cc, masih dapat diandalkan, syukurlah..
:p
Penampakan Jalur menuju Pos Pertigaan Ranu Pani-Tumpang :
Penampakan Jalur menuju Pos Pertigaan Ranu Pani-Tumpang :
Ojo serius-serius :p
ini hanya adegan rekayasa... :D
Penampakan Pos Pertigaan Ranu Pani-Tumpang :
Syukurlah,
jalur menuju desa Ranu Pani yang dulu hancur parah, sekarang sudah
bagus sekali, jempol buat aparat pemerintah sekitar kerjasama dengan
perhutani dan masyarakat juga... :>
Seperti ini jalurnya...
Seperti ini jalurnya...
Eh, ditengah
jalan ada yang lewat...
Kera, satwa
yang biasa dijumpai di kawasan Bromo Tengger Semeru..
Ini adalah salah satu jalan raya tertinggi di pulau Jawa (kayaknya sih... :p)
Tapi,
sungguh disayangkan masuk desa Ranu Pani jalannya kembali rusak... :(
Desa Ranu Pani juga baru saja terkena musibah banjir waktu Ranu Pani
meluap saat hujan turun beberapa waktu lalu. Berikut penampakannya :
maaf,cm dpt 1 gambar waktu Ranu Pani meluap
Menuju danau
Ranu Pani dan pos pendakian Semeru, ada lagi jalan yang longsor,
katanya barusan semalam terjadi.. waah.. :( ada banyak mobil yang
terjebak di pos pendakian, dan tidak bisa keluar karena jalan
tertutup total oleh pasir dan kayu dari atas bukit Ranu Pani.
Sepertinya memang sudah parah kerusakannya, tiap kali hujan
deras dipastikan banyak lumpur yang mengalir turun dari atas bukit
menuju desa Ranu Pani.
Aah, aku tidak mau menyerah karena jalan
longsor ini, ambil jalan samping aja alias mlipir danau ranu pani,
agak susah, kepleset bolak-balik.. :D, sampai ada orang dari Basarnas
datang, wak dimarahin ini, waduh... Udah tau ditutup, nrobos ae..!! Eeeeh, ternyata
diarahin, “lewat sana mas, ambil jalur kanan,” huft... hahaha,
tak pikir aku arep diseneni, jalan ditutup nekat ae,suwun pak Lek...
:p
Pukul 09.00 wib
Sampai-lah di pos pendakian Semeru, rame banged, banyak yang mau
naik, melu po'o mas brooo///,oi-oi-oi-oi....
Wes langsung ae menuju Ranu Pani dan Ranu Regulo, ini dia Ranu Pani..
Wes langsung ae menuju Ranu Pani dan Ranu Regulo, ini dia Ranu Pani..
Jalan setapak
menuju Ranu Regulo, bagus buat yang mau PDKT ato pronounce disini
nih, gmn saudara-saudara, sambil jalan gitu ngobrolnya... :p
Ranu Regulo, aku sudah menepati janjiku padamu juga ya, I'm here, I'm watching the beautiful of you...
Besi di samping kiri dan kanan hilang
Pukul 10.30
wib. Lanjut kembali ke Lautan Pasir untuk menuju kawah Bromo tepat
pukul 11.30 wib sampai di TKP. Tangga Bromo, agak licin karena banyak
pasir di tangganya..
Cuaca
mendung, pendakian (baca: naik tangga) ke kawah Bromo sangat bisa
dinikmati karena gak panas, ditengah hawa dingin dan desiran angin
plus makan cilok khas Bromo, emmmmfff.. :p Sampai puncak kawah pukul
12.00 wib, foto-foto, langsung capsuz...
Ini kawahnya...
Pukul 12.30
kembali ke penginapan persiapan pulang, pukul 13.30 wib, balik
Surabaya, turun via Tongas Probolinggo sampai Surabaya sekitar jam 5 sore.
Tidak lupa mampir beli ini :
Sekian, catpersing (catatan perjalanan singkat) dari wartawan senior majalah Bobo, menerima kritik dan saran sekaligus sumbangan... :D Semoga bermanfaat untuk kawan-kawan. Ditunggu Catper dari kawan-kawan yang lain... :) See you...
Tidak lupa mampir beli ini :
Lombok Terong
Sekian, catpersing (catatan perjalanan singkat) dari wartawan senior majalah Bobo, menerima kritik dan saran sekaligus sumbangan... :D Semoga bermanfaat untuk kawan-kawan. Ditunggu Catper dari kawan-kawan yang lain... :) See you...